PERTENGKARAN BUAYA DAN KELELAWAR (AUSTRALIA)

CERPEN

puisidankamut.blogspot.com



PERTENGKARAN BUAYA DAN KELELAWAR (AUSTRALIA)

SUATU KETIKA, DI masa lampau, semua binatang yang hidup di alam liar memutuskan untuk berkumpul. Si Kangguru Merah adalah binatang yang paling ramah dan senang bersosialisasi — dialah yang mencetuskan ide agar mereka semua berkumpul.

“Menyenangkan bukan, bila kita bisa mengenal lebih dekat satu sama lain,” kata si Kangguru Merah. “Kita bisa berbincang tentang keluarga kita, makanan apa yang biasa kita santap, tempat tinggal kita, dan pokoknya senang-senang.”

Si Kangguru Merah mengalami kesulitan mengumpulkan semua binatang di alam liar karena ada yang lebih senang keluar di malam hari, dan ada yang lebih senang keluar di siang hari. Akhirnya, mereka setuju untuk berkumpul di waktu senja, tepat di perbatasan antara Siang dan Malam.

Perkumpulan itu berjalan lancar di awal. Semua saling menyapa dan berbincang panjang saat mereka berhenti untuk menikmati camilan. Si Koala sibuk mengunyah salad daun eukaliptus, sementara si Numbat sibuk menyantap gumpalan tanah yang kaya akan rayap. Pada saat itulah terjadi perselisihan.

Si Setan Tasmania berbaik hati menghidangkan sup bagi semua yang hadir dalam pertemuan itu. Ketika si Buaya meminta si Kelelawar Pengisap Darah untuk mengoper hidangan tersebut, si Kelelawar tidak mendengar. Si Buaya berpikir bahwa si Kelelawar sengaja mengabaikan permintaannya, meski setelah si Kelelawar minta maaf dan berkata bahwa ia sungguh tidak mendengar ketika si Buaya memintanya untuk mengoper hidangan sup.

“Well, aku sulit percaya bualanmu,” desis si Buaya, meski dengan nada cukup tinggi hingga si Kelelawar bisa mendengarnya — karena kelelawar terkenal bertelinga panjang. Bahkan yang lain pun ikut mendengar komentar tersebut.

Si Kelelawar Pengisap Darah balas mencetus, “Ya, setidaknya aku tidak menunggu sampai makananku membusuk sebelum menyantapnya.”

Si Buaya kontan marah mendengar ucapan itu. Sudah lama sekali ia dan kawanannya berusaha menepis rumor yang menyatakan bahwa para buaya hanya akan menyantap makanan yang sudah busuk; dan ia yakin si Kelelawar tahu rumor tersebut salah.

“Kau salah besar, dan kau tahu itu!” teriak si Buaya, geram.

Si Tikus Dibbler dan si Wombat dengan cepat membela si Kelelawar Pengisap Darah karena mereka sama-sama bertelinga besar. Mereka lantas mengumandangkan ejekan masa kecil yang biasa mereka lontarkan bagi para buaya: “Buaya dan anak-anaknya selalu sibuk makan makanan busuk!”

Setelah itu, semua binatang yang hadir dalam pertemuan tersebut ikut berteriak. Si Walabi diejek dengan sebutan “kaki besar” oleh si Ekidna [babi duri]; dan gara-gara itu, si Walabi mengejek si Ekidna dengan sebutan “anjing kecil”. Lantas Dingo, si anjing liar, tak sengaja mendengar ada di antara mereka yang mengolok-olok bau napasnya, maka ia balas berteriak membela diri, mengumumkan pada semua binatang di sana bahwa kawanannya tidak sama dengan anjing biasa. Setelah itu, Dingo yang mengira ejekan itu datangnya dari si Burung Emu, segera mendorong burung tersebut ke dalam balong. Kemudian binatang lain pun ikut saling mengatai satu sama lain dengan ejekan-ejekan yang tak enak didengar, hingga si Kangguru Merah tidak tahu bagaimana cara menyudahinya.

Maka senja itu, baik Siang maupun Malam jadi geram.

Menatap ke bawah, dari kedudukan mereka yang tinggi, Walu, sang matahari, merasa sangat kesal dengan persiteruan yang ia saksikan. Ia bersembunyi di balik gumpalan awan agar pengelihatannya dikaburkan, agar ia tak perlu lagi menyaksikan sifat buruk tiap-tiap binatang di bawah sana.

Lantas Namarrkun, si pembawa petir, mendadak muncul dari kedalaman langit dan menyulut gemuruh hebat dengan cara mengayun kapak-kapak batu yang terkait di siku lengan dan lutut kakinya ke arah gumpalan awan. Setiap kali para binatang bertengkar, Namarrkun akan mendesis hebat dan mengeluarkan suara berderak yang sangat keras hingga mereka berhenti. Sesekali, ia akan melempar tombak-tombak petir ke arah bumi untuk menarik perhatian mereka. Hal itu membuat para binatang berlarian kocar-kacir ke tempat persembunyian mereka masing-masing, berkawan dengan sepi, sambil memikirkan semua hal buruk yang mereka utarakan kepada sesama binatang.

Oleh sebab itu, setiap kali kalian mendengar suara Namarrkun menghantam gumpalan awan di langit dengan kapak batunya, atau melempar tombak petir ke permukaan bumi, kalian tahu bahwa seseorang di suatu tempat pasti sedang mengejek sesamanya.

puisidankamut.blogspot.com

Share:

Weekly Posts

this site works with affiliates itunes, if you are looking for the book or the other its. please type in the search field here Book Search :

New Post

Robert D. Kaplan - The Return of Marco Polo's World

Kategori: Politik & Peristiwa Terkini Diterbitkan: Mar 06, 2018 Penerbit: Grup Penerbitan Rumah Acak Penjual: Penguin Random Hous...

KUMPULAN PUISI

10 best america poem 10 poem chines 10 puisi irlandia 10 puisi mesir 100 best sad poems adrienne rich Ahmet Muhip Diranas Alexander Goldstain alexander pope Amrita Pritam Amud D roger Andre duhaime Anthony Greer Arhippa Perttunen Arnold bennett Arthur Rimbaud ARTO MELLERI Asik Veysel Asrul Sani Ataol Behramoglu Atilla ilhan Aziz Nesin bab2 baca puisi gratis Bai Juyi Barth martinson Ben Jonson Benjamin Franklin Best Mothers Poems Bisa Yucel Bob Micthley Brandee Augustus Brigitte DORFINGER BUMMEI TSUCHIYA Cahit Kulebi Can Yucel Carol Lebel Cemal sureya Cenk sibernetika Chiyo Fukumasuya Christopher Marlowe Chrystele Goncalves Claire Bergeron Claire McQuerry Cornelius Eady Cui Hao Cynth'ya Reed D.H.Lawrence Daftar Isi Tanka dari Patrick dan Daniele DAKOTSU IIDA Dale carnegie Daniel Birnbaum Daniele Duteil Dave Austin Deborah Landau Deepak Chopra Deklam Dominique Dictionary of Tolerance and Citizenship Dominique Chipot Dorothea lasky Douglas wj Du Fu Du Mu Edip Cansever Edmund Spenser egypt poems Elias Lonnrot Elizabeth alexander Ella Wheeler Wilcox Emha Ainun Najib Emoi et toi Erin Elizabeth Ernest Hemingway Eva Gerlach F William Broome Fazıl Husnu Daglarca Feridun Duzagac finlandia Florence Murphy Francisco X alarcon Friedrich HELLER FUMI SAITO Gail Mazur Gaius Valerius Catullus Gao Qi gary soto Gaston Miron Gazel japanese poem-poetry Geoffrey Chaucer george friedenkraft george Herbet George Wither Ginette chicoine Glen D lovelace Gretta B palmer Gwendolyn brooks Gypsy-Folk Han Yu Han Yuefu HANNU SALAKKA HARRI NORDELL Hart Crane Heidelore RAAB Heidi VAN SCHUYLENBERGH HEKIGODO KAWAHIGASHI Henry Howard Holbrook Jackson Howard nemerov Hugo dufort Ingrid GRETENKORT Ishikawa Tabuboku Isolda Stefanel Isolde Helga SCHÄFER Izumi shikibu Mikki james george James Whitcomb Riley james wright Jane Kenyon Janick Belleau JARI TERVO Jean Dorval Jeanne Painchaud Jennifer Foerster jessie e.sampter Joan Naviyuk Kane John Domino John Donne John Keats john milton john rollin ridge John Skelton John townsend Jorge Luis Borges Jorie Graham joseph addison joseph brodsky Julien Gargani June Jordan Jutta CZECH Kamut galau KARI ARONPURO kata kata sedih Kata Mutiara Rohani Kay P M- Devenish KENKICHI NAKAMURA KIRSTI SIMONSUURI Kisah Tidak Murni Kobayashi Issa KoKinshu Kumpulan cerita rakyat Kumpulan Kata Kata Galau Kumpulan kata Mutiara Kumpulan puisi untuk ibu bahasa inggris KUNIYO TAKAYASU KYOSHI TAKAHAMA Leland waldrip Li Bai Li yu Lily Twinkle linda gregg Liu Zongyuan longfellow Louis macneice Luciano R.mendes Luo Binwang luqman sastra Lydia Maria Child Lynda Hull makoto kemmoku marc jampole Margarita Engle Margret BUERSCHAPER Marilyn L taylor Marry Hickman Martin BERNER Mary Jo Bang Mary Sidney Herbert Matro Matsuo Batsho Maurus Young May Yang Mei yaochen Meng haoran Meng Jiao Michael Drayton Michel berthelin Michele Wolf MIKIKO NAKAGAWA Mildred Barthel Mitos dan Realitas MIZUHO OTA MOKICHI SAITO Monika Sok Monika Thoma-Petit Nathalie Dhenin Nazım Hikmet Nikki giovani Nobuyuki Kobayashi NOVEL Ontrei Malinen Opaline allandet Orhan Veli Kanik Oshikochi no Mitsune Ouyang Xiu Ozdemif Asaf Ozdemir Asaf Pathways to the Other Patrici Smith Patrick Kavanagh Patrick Simon pengertian kamut Petra SELA Philip Sydney Philippe Quinta phillip freneau phillis wheatley POEM poem from egypt poem turkh poetry turkh puisi puisi alam Puisi Amrita Pritam PUISI ANAK ANAK puisi bahasa inggris Puisi bahasa korea Puisi Cinta PUISI DAN KAMUT Puisi dari turki puisi finlandia puisi french puisi galau Puisi Gombal puisi guru dan siswa Puisi India puisi inggris puisi inggris translate indo puisi irlandia Puisi Islami Puisi jawa puisi jepang puisi kamut terbaru puisi kehidupan Puisi Kemerdekaan puisi lingkungan Puisi Lingkungan Sekolah Puisi Malaysia puisi motivasi puisi pendek Puisi Persahabatan PUISI REMAJA puisi sedih dan galau puisi sedih dan galau terbaru Puisi Tahun Baru puisi tentang mesir puisi teraneh puisi terkocak Puisi Turki Robbie Klein Robert Herrick Robertinus Agita Ruth Stone Ryokan Sage Sweetwater sam levenson sam sax Samuel Daniel Sandrine Davin SANKI SAITO Seamus Heaney SEISENSUI OGIWARA Sezen Aksu Sharon Wang Shedding light Shiki SHUOSHI MIZUHARA Sir Henry Wotton sir john suckling Sir Philip Sidney Soner arica Stevens curtis lance Su shi Sudeep Sen SUJU TAKANO Sunay Akin Sydney J harris TAEKO TAKAORI Taigi TAKAKO HASHIMOTO Tao Qian Taufik Ismail Tessa Micaela The song of hiawatha Thomas Campion Thomas Nashe Thomas Wyatt TIINA KAILA Tom Hyland TSUTOMU YAMAGUCHI ulanpurnamasari Umit Yasar Oguzcan W.B yeats Wallace Stevens Wang Wei Werner Erhard Wilfred A peterson william Blake William Dunbar William Shakespeare william wordsworth witter Bynner WS Rendra YAICHI AIZU Yamamoto Eizo Yannis ritsos Yasuko Nagashima Yataro Yavuz Bulent Bakiler Yilmaz Erdogan Yu Hsi Yue Fu Zen Ikkyu Zuhal Olcay
Copyright © puisi dan kata mutiara | Powered by site